IMAN KEPADA PARA NABI DAN ROSUL

Kamis, 04 Juli 20130 komentar

Segala puji hanya milik Alloh, dzat yang telah mengutus para Rosul dengan risalah tauhid. Solawat serta salam, kita haturkan kepada Rosululloh r, Rosul terakhir penutup para Nabi dan Rosul.

A.      DEVINISI NABI DAN ROSUL, SERTA PERBEDAAN ANTARA KEDUANYA
a.       Makna secara bahasa
1.       Nabi secara bahasa berasal dari kata النَّبَأ yang bermakna berita yang memiliki faedah yang agung. Alloh berfirman :
عَمَّ يَتَسَآءَلُونَ {1} عَنِ النَّبَأِ الْعَظِيمِ {2}
"Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya ?  Tentang berita yang besar"
 (QS. An Naba':1-2)
Dan Nabi dinamai Nabi, karena dia diberi berita dari Alloh ta'ala, untuk kemudian mengabarkan berita tersebut. Adapula yang mengatakan bahwa nabi berasal dari kata النُّبُوَّة yang berarti : sesuatu yang tinggi (kedudukannya). Maka Nabi dinamai dengan makana ini, karena tingginya kedudukan Nabi dibandingkan semua manusia. Alloh berfirman :
Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang di sebut) di dalam al-Qur'an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi.Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi. (QS. Maryam :56-57)
2.       Adapun Rosul secara bahasa berasal dari kata الإِرْسَال : yang berarti utusan. Alloh berfirman, menceritakan tentang ratu Saba'
وَإِنِّي مُرْسِلَةٌ إِلَيْهِم بِهَدِيَّةٍ فَنَاظِرَةٌ بِمَ يَرْجِعُ الْمُرْسَلُونَ
Dan sesungguhnya aku akan mengirim utusan kepada mereka dengan (membawa) hadiah, dan (aku akan) menunggu apa yang akan dibawa kembali oleh utusan-utusan itu".
(QS. An Naml:35)
b.      Secara istilah syar'i
Para ulama bersilang pendapat dalam mendevinisikan Nabi dan Rosul. Namun devinisi yang paling tepat adalah :
1.       Nabi adalah : Seseorang yang diberi wahyu Alloh ta'ala dengan hal-hal yang harus ia lakukan, dan ia juga memerintahkan hal tersebut kepada orang-orang yang beriman.
2.       Rosul adalah : seseorang yang diberi wahyu Alloh ta'ala, kemudian Alloh mengutusnya kepada orang-orang yang beriman dan orang-orang yang menyelisihi perinta-Nya, agar supaya ia menyampaikan risalah-Nya kepada mereka
3.       Perbedaan Nabi dan Rosul
a.       Nabi diutus kepada orang-orang yang beriman, dan tidak diutus kepada orang-orang yang kafir. Adapun Rosul, maka ia diutus kepada orang-orang beriman dan orang-orang kafir, untuk menyampaikan risalah Alloh serta mengajak mereka hanya beribadah kepada Alloh semata.
b.      Tidak disyaratkan bahwa Rosul harus datang dengan syareat yang baru. Nabi Yusuf misalnya, ia berada pada ajaran Nabi ibrohim. Padahal ia adalah Rosul, Alloh berfirman :
وَلَقَدْ جَآءَكُمْ يُوسُفُ مِن قَبْلُ بِالْبَيِّنَاتِ فَمَازِلْتُمْ فِي شَكٍّ مِّمَّا جَآءَكُم بِهِ حَتَّى إِذَا هَلَكَ قُلْتُمْ لَن يَبْعَثَ اللهُ مِن بَعْدِهِ رَسُولاً كَذَلِكَ يُضِلُّ اللهُ مَنْ هُوَ مُسْرِفٌ مُّرْتَابٌ
"Dan sesungguhnya telah datang Yusuf kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan, tetapi kamu senantiasa dalam keraguan tentang apa yang dibawanya kepadamu, sehingga ketika dia meninggal, kamu berkata:"Allah tidak akan mengirim seorang rosulpun sesudahnya.Demikianlah Allah menyesatkan orang-orang yang melampaui batas dan ragu-ragu. (QS. Al Mukmin :34)
c.       Setiap Rosul adalah Nabi dan setiap Nabi belum tentu seorang Rosul
B.      CARA BERIMAN KEPADA PARA NABI DAN ROSUL
Beriman kepada para Nabi dan Rosul adalah keyakinan terhadap pemberitaan Alloh dalam kitab-Nya (al Qur'an) dan Nabi Muhammad r dalam sunnahnya tentang mereka, secara mujmal (global) dan mufassol (terperinci).
a.       IMAN SECARA MUJMAL
1.       beriman, bahwa Alloh ta'ala telah mengutus untuk setiap umat seorang rosul, menyeru mereka kepada pengesaan ibadah hanya kepada Alloh semata, tiada sekutu bagi-Nya, serta mengingkari sesembahan-sesembahan selain Alloh ta'ala. Alloh berfirman :
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اُعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan):"Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thagut (sesembahan-sesembahan selain
Alloh). (QS. An Nahl:36)
2.       kita beriman bahwa mereka semuanya adalah benar, taqwa, amanah, mulia, mendapat petunjuk, serta memberikan petunjuk. Alloh berfirman :
Inilah yang dijanjikan (Rabb) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul(Nya).
(QS. 36:52)
Alloh juga berfirman dalam surat al an'am setelah menyebutkan sejumlah Nabi dan Rosul :
(Dan Kami lebihkan pula derajat) sebahagian dari bapak-bapak mereka, keturunan mereka, dan saudara-saudara mereka. Dan Kami telah memilih mereka (untuk menjadi nabi-nabi dan rasul-rasul) dan Kami menunjuki mereka ke jalan yang lurus. Itulah petunjuk Allah yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya (QS. Al An'am:87-88)
3.       Inti dakwah mereka adalah satu, adapun syareat berbeda-beda
termasuk yang paling penting yang harus kita imani, bahwa misi dakwah utama para nabi dan Rosul adalah satu, yaitu mengesakan Alloh semata tidak menyekutukan-Nya. Alloh berfirman :
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ
Dan Kami tidak mengutus seorang rasul sebelum kamu, melainkan Kami wahyukankepadanya:"Bahwasanya tidak ada Ilah(yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian Aku semata". (QS. Al Anbiya':25)
Adapun syareat maka berbeda-beda, sebagaimana firman-Nya :
لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا
Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan syareat dan jalan yang berbeda-beda.  (QS. Al Maidah:48)
4.       beriman bahwa mereka telah menyampaikan semua risalah Rob mereka, sekaligus sebagai hujjah atas makhluk. Alloh berfirman :
Supaya Dia mengetahui, bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Rabbnya, dan ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu-persatu. (QS. Al Jin :28)
Alloh juga berfirman :
رُسُلًا مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ لِئَلَّا يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَى اللَّهِ حُجَّةٌ بَعْدَ الرُّسُلِ
(Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. (QS. An Nisa':165)
5.       Wajib beriman bahwa semua Nabi dan Rosul adalah manusia sekaligus makhluk yang tidak memiliki kekususan rububiyah sedikitpun. Hanya saja mereka itu hamba Alloh yang Dia muliakan dengan risalah. Dalam hal ini Alloh berfirman :
Rasul-rasul mereka berkata kepada mereka:"Kami tiada lain hanyalah manusia seperti kamu, akan tetapi Allah memberikan karunia kepada siapa yang Dia kehendaki diantara hamba-hamba-Nya. (QS. Ibrohim :11)
6.       kita juga harus yakin bahwa mereka senantiasa ditolong Alloh, dan kemenangan adalah milik mereka dan para pengikut mereka. Alloh berfirman :
إِنَّا لَنَنْصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُومُ الْأَشْهَادُ
Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman pada kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat), (QS. Al Mukmin:51)
7.       meyakini bahwa keutamaan dan kemuliaan mereka bertingkat-tingkat (tidak sama). Alloh berfirman :
تِلْكَ الرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ مِّنْهُم مَّن كَلَّمَ اللهُ وَرَفَعَ بَعْضَهُمْ دَرَجَاتٍ
Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagaian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat. (QS. 2:253)
b.      IMAN SECARA TERPERINCI
adapun iman kepada mereka secara terperinci, yaitu dengan cara kita mengimani Nama-nama, kabar-kabar, keutamaan-keutamaan serta kekususan-kekususan mereka yang telah Alloh sebutkan di dalam al quran dan Nabi r jelaskan dalam sunnahnya.
1.       Adapun nama Nabi-nabi dan para Rosul yang disebutkan dalam al Quran ada 25 orang. 18 diataranya disebut dalam firman-Nya :
Dan itulah hujjah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. Kami tinggikan siapa yang Kami kehendaki beberapa derajat. Sesungguhnya Rabbmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. Dan Kami telah menganugerahkan Ishak dan Ya'qub kepadanya. Kepada keduanya masing-masing telah Kami beri petunjuk; dan kepada Nuh sebelum itu (juga) telah Kami beri petunjuk, dan kepada sebahagian dari keturunannya (Nuh) yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa, dan Harun. Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. dan Zakaria, Yahaya, 'Isa, dan Ilyas. Semuanya termasuk orang-orang yang saleh. dan Ismail, Ilyasa', Yunus, dan Luth masing-masingnya kami lebihkan derajatnya di atas umat (di masanya), (QS. Al An'am:83-86)
Adapun sisanya (7 orang) maka penyebutan mereka ada pada tempat yang berbeda dalam al Quran, yaitu :
Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum 'Aad saudara mereka, Hud. (QS. 7:65)
Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka, Sholeh. (QS. Al A'rof:73)
Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara mereka, Syu'aib.
(QS. Al A'rof:85)
Sesungguhnya Allah telah memilih Adam dan Nuh.(QS. Ali Imron:33)
Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris, dan Dzulkifli. Semua mereka termasuk orand-orang yang sabar. (QS. Al Anbiya':85)
Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. (QS. Muhammad:29)
Maka wajib mengimani para nabi dan rosul tersebut dengan keimanan yang mufassol (terinci), serta menetapkan untuk setiap dari mereka kenabian ataupun kerosulan mereka, sebagaimana yang telah Alloh dan Rosul-Nya r kabarkan.
2.       Mengimani segala yang ditunjukkan oleh nas-nas yang shohih tentang keutamaan dan kekususan mereka. Seperti, Alloh mengangkat Nabi Muhammad dan Nabi Ibrohim sebagai kholil (kesayangan), hal ini berdasarkan firman-Nya :
Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayanganNya. (QS. An Nisa':125)
Dan berdasarkan sabda Nabi r :
فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى قَدِ اتَّخَذَنِى خَلِيلاً كَمَا اتَّخَذَ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلاً
Sesungguhnya Alloh ta'ala telah menjadikanku sebagai kesayangan-Nya sebagaimana Ia menjadikan Ibrohim kesayangan-Nya" (HR. Muslim, no : 1216)
Seperti juga ketika Alloh mengajak berbicara Nabi Musa secara langsung tanpa perantara, sebagaiman yang Ia abadikan dalam ayat :
وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَى تَكْلِيمًا
Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung. (QS. An Nisa':164)
Sebagaimana pula kita juga mengimani bahwa Alloh menundukkan Angin yang bertiup atas perintah Sulaiman, para jin yang bekerja atas perintahnya, serta kemampuan Sulaiman memahami bahasa para hewan, semua ini diterangkan Alloh dalam firman-Nya :
Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan
perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula) dan Kami alirkan cairan tembaga baginya.Dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di hadapanya (di bawah kekuasaanya) dengan izin Rabb-nya.Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala. (QS. Saba' :12)
Dan Sulaiman telah mewarisi Daud, dan dia berkata:"Hai Manusia, kami telah diberi pengetahuan tentang bahasa burung dan kami diberi segala sesuatu. (QS. An Naml:16)
3.       Demikian juga diwajibkan mengimani apa yang telah Alloh kisahkan tentang kisah-kisah mereka di dalam al Quran, dan apa yang telah Nabi Muhammad r ceritakan dalam hadits-hadits beliau. Seperti kisah Musa dengan Firaun, kisah Ibrohim dengan kaumnya, kisah Nuh, Hud, Sholeh, Suaib, dan Lut bersama dengan kaum mereka. Demikian pula kisah Nabi yusuf bersama saudaranya dan penduduk Mesir, dan lain sebagainya, selama kisah-kisah mereka datang dari al Quran dan hadits yang shohih maka kita wajib mengimaninya dengan rincian cerita tersebut.
C.      Ulul Azmi
Rosul Ulul Azmi adalah : Rosul-rosul yang memiliki keteguhan dan kesabaran yang tinggi, Alloh berfirman :
فَاصْبِرْ كَمَا صَبَرَ أُولُو الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ
Maka bersabarlah sebagaimana para Ulul Azmi bersabar (QS al akhqof: 35)
Jumlah mereka ada 5, dan yang paling mulia di antara mereka adalah Nabi Muhammad r, sebagaimana diungkapkan Abu Huroiroh : "Anak adam yang terbaik ada 5 orang: Nuh, Ibrohim, Isa, Musa dan Muhammad r, dan yang terbaik di antara mereka belima adalah Muhammad r" ( HR. Hakim 2/546, ia berkata sanadnya shohih)
D.      BUAH BERIMAN KEPADA PARA ROSUL
1.       Mengetahui rahmat Alloh ta'ala dan inayah-Nya kepada makhluknya, karena Ia mengutus para Rosul untuk memberikan jalan petunjuk
2.       Bersyukur kepada Alloh terhadap nikmat yang agung ini
3.       Hormat dan cinta kepada para Rosul, serta berusaha mengikuti mereka
Alloh a'lam bisshowwab. Diringkas dari kitab usulul iman fi doui alkitab wa assunnah mabkhas astsani, astsalits dan alkhomis 1/199-220 dengan tambahan dari kitab ittikhaf assail bima fit thohawial min masail)

Ibnu Ram
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : PASANG IKLAN MUSLIM | JASA WEBSITE MURAH | PEDULI DA'WAH
Copyright © 2011. Ibnu Ram - All Rights Reserved
by Mas
Proudly powered by Blogger