MUSUH ABADI

Senin, 01 April 20130 komentar


قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ
"Demi keagungan-Mu, sungguh akan aku sesatkan mereka semuanya"
Segala puji milik Alloh, solawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi kita Muhammad –solalloh 'alaihi wassalam-
A.   Permusuhan yang abadi
Permusuhan setan kepada anak adam sangat keras, makar mereka kepada cucu-cucu adam sangatlah berbahaya, permusuhan mereka dengan bangsa manusia adalah abadi. Maka wajib bagi seorang hamba untuk mengimbangi permusuhan mereka.
Hal tersebut telah Alloh kabarkan dalam firmannya :
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا
"Sesungguhnya setan musuh kalian, maka ambillah mereka sebagai musuh " (QS: Fatir : 6)
a.       Tujuan utama iblis
Apabila sesoeorang telah menjadi tentara iblis maka berarti ia telah memasukkan dirinya ke dalam golongan orang-orang yang menderita kerugian besar. Alloh berfirman:
إِنَّ حِزْبَ الشَّيْطَانِ هُمُ الْخَاسِرُونَ
"Sesungguhnya tentara setan mereka adalah orang-orang yang merugi" (QS: al Mujadalah :19)
Kenapa menderita kerugian yang besar..?? karena tidak lain tujuan iblis beserta bala tentaranya menyesatkan umat manusia adalah ingin mengajak mereka ke neraka. Sebagaimana firman Alloh:
إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ
"hanyalah iblis itu menyeru pasukannya agar menjadi punghuni neraka" (QS Fatir : 6)
b.      Jangan ikuti mereka
yang namanya musuh jangan diikuti walau hanya sekedar langkah-langkahnya, Alloh berfirman :
وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
"Dan janganlah kalian mengikuti langkah syaiton, sesungguhnya dia adalah musuh kalian yang nyata" (QS al Baqoroh : 168)
B.    Semangat yang membara
Setan termasuk makhluk Alloh yang memiliki semangat yang membara, akan tetapi semngat di dalam kejelekan semangat yang barangkali tidak bisa di tandingi oleh kita, bayangkan saja dia berkata :
قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ
"Dia (iblis) berkata :demi keagungan-Mu, sungguh akan aku sesatkan mereka semuanya" (QS shod : 82)
Dia juga berfirman :
قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ * ثُمَّ لَآَتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ
"iblis berkata, karena engkau telah menyesatkan aku, sungguh aku akan halangi mereka dari jalanmu yang lurus. Kemudian aku akan mendatangi mereka dari arah depan, belakang, samping kanan dan kiri mereka, dan niscaya Kau tidak akan mendapati kebanyakan mereka mau bersyukur" (QS : al 'Arof : 17)
Berkata imam Qurtuby : tatkala dia (iblis) tahu bahwa sebab ia di keluarkan dari surga karena sebab Adam, maka ia pun bersumpah dengan kemuliaan Alloh untuk menyesatkan anak adam dengan hiasan syahwat dan samarnya syubhat.(Tafsir Qurtuby : 15/229)
C.    Metode setan menyesatkan manusia
1.       Menyeret selangkah demi selangkah
Pada metode ini mereka tidak memerintahkan kejelekan ataupun melarang suatu kebaikan secara langsung, mereka memulainya dari perkara yang remeh akan tetapi berujung kepada perkara yang besar, Alloh berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ وَمَنْ يَتَّبِعْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ فَإِنَّهُ يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ
"Wahai orang-orang yang beriman janganlah kalian mengikuti langkah-langkah syaithon, barang siapa yang mengikuti langkah-langkah syaithon sesungguhnya ia memerintahkan kepada perbuatan keji dan mungkar" (QS :an Nur 21)
2.       Talbis
Yaitu mencampur yang halal dengan yang harom. Disini setan berusaha menipu manusia, yaitu dengan cara menanamkan suatu opini bahwa mereka sedang melakukan perbuatan yang halal, namun apa bila dilihat dengan kacamata syar'i ternyatahukumnya adalah harom. Ambil contoh riba yang sudah tersebar di seantero jagad. Kebanyakan manusia menganggapnya sah-sah saja padahal itu termasuk dosa besar. Seta terus menggunakan cara ini untuk menyesatkan hamba-hamba Alloh. Dia tampakkan kebatilan dalam dengan bentuk yang baik, atau sebaliknya kebenaran dibungkus dengan suatu kebatilan, sampai-sampai manusia menjadi pobi dengan kebenaran tersebut, akhirnya pobinya mereka dengan kebenaran mendorong mereka justru berbuat kemungkaran berpaling dari kebenaran-na'udzubillah-  gara-gara tipu daya setan.
Berkata Ibnu Qoyyim dalam masalah ini : "dan diantara tipu daya setan, bahwasannya ia akan terus menyihir akal sampai ia mampu menipunya. Dan tidak ada yang selamat dari sihirnya kecuali hamba-hamba yang Ia kehendaki.Maka ia menghiasi perbuatan yang sebenarnya membahayakan manusia, menjadi hal yang paling bermanfaat bagi mereka, ia membuat lari manusia dari mengerjakan hal yang paling bermanfaaat bagi mereka, dikayalkan pada mereka bahwa hal tersebut adalah perbuatan yang paling membahayakan mereka.(Ighotsatullahafan :1/110
3.       Taswif (menunda taubat)
Setan tanamkan dalam jiwa manusia (kususnya kawula muda) sifat menunda-nunda taubat, ia akan berkata: "Taubat itu baik, akan tetapi mengapakah engkau tergesa-gesa dalam bertaubat, umurmu masih panjang, sedangkan hidup di dunia Cuma sekali mengapakah engkau tidak bersenang-senang dulu (dengan maksiat)" –na'udzubillah-. Inilah makar setan yang sangat berbahaya, bahkan dengan makar ini genarasi muda umat ini menjadi rusak berantakan. Maka selayaknya kita waspada dengan makar yang satu ini. Kita ingatkan firman Alloh :
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
"Dan bersegeralah kalian kepada ampunan dari tuhan-Mu, dan menuju surga yang luasnya seluas langit dan bumi disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa" (QS: ali Imron :133)
Kita ingat firman Alloh :
وَلَا تَقُولَنَّ لِشَيْءٍ إِنِّي فَاعِلٌ ذَلِكَ غَدًا
"Dan janganlah kamu mengatakan sesungguhnya akau akan melakukan hal itu besok"
(QS: al kahfi 23)
Kenapa ? karena :
وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
"dan engkau tidak mengetahui apa yang kau kerjakan besok, dan enkau tidak mengetahui di bumi mana engkau akan mati, sesungguhnya Alloh adalah maha mengetahui". (QS : Luqman 34)
Maka jangan tunda-tunda taubatmu......!!
4.       Meremehkan Maksiat
Betapa banyak dosa-dosa besar berawal dari maksiat-maksit yang kecil, tidak terasa maksiat yang besar biasa dilanggar gara-gara terus-menerus melakukan maksiat yang kecil. Imam Barbahari mengatakan :
وَاحْذَرْ صِغَارَ الْمُحْدَثَاتِ مِنَ الْأُمُوْرِ فَإِنَّ صِغَارَ الْبِدَعِ تَعُوْدُ حَتَّى تَصِيْرُ كِبَاراً
"waspadalah terhadap perkara-perkara bid'ah yang kecil, sesungguhnya dia akan senantiasa terulang sehingga menjadai besar" ( Syarkhu Assunnah hal 23)
Demikianlah setan, menyeret manusia mulai dari yang kecil demikian terus bertahap sampai menjadi rutinitas, sehingga yang kecil tadi menumpuk berubah tanpa terasa menjadi hal yang sangat besar.
5.       Putus Asa Dari Taubat
Setan tiupkan kepada diri manusia perasaan putus asa dari taubat Alloh, ia merasa bahwa Alloh tidak akan mengampuni dosa-dosanya. Setan berkata : "Sesungguhnya Alloh tidak menerima taubat orang yang dosanya besar seperti dosamu itu. Bagaimana mungkin Alloh menerima taubatmu, sedangkan engkau telah melakukan dosa ini dan dosa itu". Demikianlah sehingga hamba tidak mau untuk bertaubat kepada Alloh. Padahal Alloh berfirman :
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
"Wahai sekalian hambaku yang telah berbuat melampaui batas atas dirinya, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Alloh, sesungguhnya Alloh mengampuni semua dosa. Sesungguhnya Dia maha pengampun lagi maha penyayang". (az Zumar 53)
D.      Cara melepaskan diri dari tipu daya setan
Untuk selamat dari jerat setan, tidak lain kita harus menjadi hamba yang mukhlas. Karena memang itulah hamba Alloh yang akan selamat dari jeratan setan. Iblis tidak akan bisa menyesatkan mereka sebagaimana yang ia katakan :
قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ * إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ
"Iblis berkata : "demi keagunganmu, sungguh aku akan sesatkan mereka semuanya. Kecuali hamba-hambamu yang mukhlas" (QS : shod : 52-53)
Yang menjadi pertanyaan. Siapakah hamba-hamba Alloh yang mukhlas tersebut..?? Jawabannya adalah sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Abdurrohman ad Dausary, beliau berkata : "Mereka adalah orang-orang yang menegakkan syareat islam baik dalam hal berkata atau berbuat ataupun menyampaikan. Mereka adalah orang-orang yang menegakkan amar ma'ruf dan melarang dari kemungkaran, mereka saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran serta menjaga batasan-batasan yang telah Alloh tentukan". (al Ajwibah al Mufidah fi Muhimmat al Aqidah hal 3)
a.       Menegakkan semua syareat Alloh
Alloh subhana wata'ala telah memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk masuk kedalam islam secara keseluruhan, mengapakah demikian padahal mereka telah beriman..?? jawabannya adalah agar supaya mereka mengerjakan semua syareat agama islam tanpa pilih-pilih, sebagaimana telah diperintahkan Alloh :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
"wahai orang-orang yang beriman masuklah kalian semua ke dalam islam secara menyeluruh. Dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan, sesungguhnya ia adalah musuh yang nyata bagimu". (QS : al Baqoroh :208)
Ibnu katsir berkata :
"Alloh memerintahkan hamba-Nya yang beriman dan membenarkan Rosul-Nya : agar supaya mereka mengambil semua tali islam dan seluruh syareat-Nya, mengamalkan semua perintah-perintah-Nya serta meninggalkan semua larangan-Nya apa yang mereka mampu dari hal tersebut". (tafsir ibnu katsir: 1/565)
b.      Amar ma'ruf nahi mungkar
Di antara syareat islam yang paling berat dilaksanakan adalah beramar ma'ruf dan mencegah kemungkaran. Berbagai macam alasan menjadi batu kendala tegaknya tugas yang satu ini, malu lah, belum cukup ilmu lah, ia kan sudah tahu dan seabrek macam alasan yang menghalangi kita dari kita ber amar ma'ruf nahi mungkar. Padahal umat islam menjadi umat yang paling terbaik, di karenakan mereka melakukan tugas yang satu ini. Alloh berfirman :
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
"Kalian adalah sebaik-baiknya umat yang dikeluarkan kepada manusia, kalian perintahkan kepada yang ma'ruf dan melarang dari kemungkaran, serta kalian beriman kepada Alloh"
(QS : al Baqoroh 208)
Oleh karena itu setan berusaha menghilangkan ciri positif yang satu ini dari umat islam. Contoh ringan misalnya, masih saja kita jumpai pada suatu komunitas orang-orang yang nota bene komitmen menjalankan syareat islam, ada saja yang sengaja tidak mengerjakan sholat bukan karena udzur syar'i, lucu sekaligus ironis sekali..!!?? apakah kita tidak ingin menjadi umat yang terbaik, apakah kita tidak ingin menjadi orang yang terbaik..?? tidakkah umat sebelum kita menjadi pelajaran buat kita. Apakah kita ingin dilaknat seperti umat yahudi. Simak ayat berikut:
لُعِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ عَلَى لِسَانِ دَاوُودَ وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ذَلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ
"Telah dilaknat orang-orang kafir dari bani isroil atas lisan Dawud dan Isa bin Maryam yang demikian itu dikarenakan maksiat yang mereka kerjakan dan apa yang telah mereka langgar" (QS : al Maidah 78)
Apa maksiat mereka apa yang telah mereka langgar, Alloh jelaskan dalam lanjutan ayat :
كَانُوا لَا يَتَنَاهَوْنَ عَنْ مُنْكَرٍ فَعَلُوهُ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ
"Mereka dahulu tidak mencegah kemungkaran yang mereka kerjakan, sungguh jelek sekali apa yang mereka kerjakan".(QS : al Maidah 79)
c.       Saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran
Untuk mengikat rasa persaudaraan serta menghindarkan diri dari kerugian adalah dengan salaing menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. Ini refleksi dari firman Alloh :
وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3)
"Demi massa. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal sholeh. Serta saling berwasiat dalam kebenaran dan saling berwasiat dalam kesabaran". (QS : al 'Asr 1-3)
Kenapa kita sangat memerlukan nasehat..?? jawabannya karena setiap semagat yang ada memiliki masa futur (rasa malas). Nabi bersabda :
إِنَّ لِكُلِّ عَمَلٍ شِرَّةٌ وَلِكُلِّ شِرَّةٍ فَتْرَةٌ فَمَنْ كَانَتْ فَتْرَتُهُ إِلَى سُنَّتِي فَقَدْ أَفْلَحَ وَمَنْ كَانَتْ شِرَّتُهُ إِلَى غَيْرِ ذَلِكَ فَقَدْ هَلَكَ
"Sesungguhnya setiap amalan memiliki masa semangat, dan setiap semangat memiliki waktu malas. Barang siapa yang masa malasnya menuju sunahku, maka ia berungtung. Dan barang siapa yang masa malasnya kepada selain hal tersebut sungguh binasa".
 (Shohih ibnu Hibban 1/187, disohihkan al Bani dalam sohih jami' no 2152)
Apa bila masing-masing muslim tidak segan-segan untuk menasehati saudaranya, niscaya sabda nabi akan terwujud :
إِنَّ الْمُؤْمِنَ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا
"Sesungguhnya mukmin yang satu dengan yang lainnya seperti bangunan. Satu dengan yang lainnya saling menguatkan" (HR. Bhukori dan Muslim)
d.      Patuh kepada batasan-batasan Alloh
Apabila Alloh sudah melarang sesuatu jangan sampai kita nekat menerjangnya, apabila Alloh telah menggaris larangannya jangan sampai kita melanggarnya. Jangan sampai kita menjadi orang yang dholim. Alloh berfirman :
تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلَا تَعْتَدُوهَا وَمَنْ يَتَعَدَّ حُدُودَ اللَّهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
"itu adalah batasan-batasa Alloh, janganlah kalian melanggarnya. Barang siapa melanggar batasan-batasa Alloh mereka itulah orang-orang yang dzolim". (QS : al Baqoroh : 229)
E.       Penutup
Demikian hebatnya permusuhan setan dengan kita. Sehingga bila kita ingin selamat dunia akherat, kita harus extra waspada dengan makar dan jerat setan yang sangat samar. Kita mohon agar kita termasuk orang-orang yang mengetahui kebenaran lalu mengamalkannya, serta mengilmui kebatilan dan mau untuk meninggalkannya :
اللَّهُمَّ أَرِناَ الْحَقَّ حَقاًّ وَارْزُقْناَ اتِّباَعَهُ, وَأَرِناَ الْبَاطِلَ بَاطِلاً وَارْزُقْناَ اجْتِناَبَهُ
"Ya Alloh tujikilah kepada kami yang benar itu benar, dan berilah kami kemampuan untuk mengikutinya. Serta tampakkanlah kepada kami yang batil itu tetap batil dan berilah kami kemampuan untuk menjauhinya"
Allohu a'lam bisshowab
(Ibnu Ram)
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : PASANG IKLAN MUSLIM | JASA WEBSITE MURAH | PEDULI DA'WAH
Copyright © 2011. Ibnu Ram - All Rights Reserved
by Mas
Proudly powered by Blogger