قَالَ فَبِعِزَّتِكَ
لَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ
"Demi keagungan-Mu,
sungguh akan aku sesatkan mereka semuanya"
Segala puji milik Alloh, solawat serta salam semoga tetap tercurahkan
kepada nabi kita Muhammad –solalloh 'alaihi wassalam-
A.
Permusuhan yang abadi
Permusuhan setan kepada anak adam sangat keras, makar mereka kepada cucu-cucu adam sangatlah
berbahaya, permusuhan mereka dengan bangsa manusia adalah abadi. Maka wajib
bagi seorang hamba untuk mengimbangi permusuhan mereka.
Hal tersebut telah
Alloh kabarkan dalam firmannya :
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ
عَدُوًّا
"Sesungguhnya setan musuh kalian, maka ambillah
mereka sebagai musuh " (QS: Fatir : 6)
a.
Tujuan utama iblis
Apabila sesoeorang telah menjadi tentara
iblis maka berarti ia telah memasukkan dirinya ke dalam golongan orang-orang
yang menderita kerugian besar. Alloh berfirman:
إِنَّ
حِزْبَ الشَّيْطَانِ هُمُ الْخَاسِرُونَ
"Sesungguhnya
tentara setan mereka adalah orang-orang yang merugi" (QS: al Mujadalah
:19)
Kenapa menderita kerugian yang besar..??
karena tidak lain tujuan iblis beserta bala tentaranya menyesatkan umat manusia
adalah ingin mengajak mereka ke neraka. Sebagaimana firman Alloh:
إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ
لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ
"hanyalah iblis itu menyeru pasukannya agar
menjadi punghuni neraka" (QS Fatir : 6)
b.
Jangan ikuti mereka
yang namanya musuh jangan diikuti walau hanya sekedar
langkah-langkahnya, Alloh berfirman :
وَلَا تَتَّبِعُوا
خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
"Dan janganlah kalian mengikuti langkah
syaiton, sesungguhnya dia adalah musuh kalian yang nyata" (QS al Baqoroh :
168)
B.
Semangat yang membara
Setan termasuk makhluk Alloh yang memiliki
semangat yang membara, akan tetapi semngat di dalam kejelekan semangat yang
barangkali tidak bisa di tandingi oleh kita, bayangkan saja dia berkata :
قَالَ فَبِعِزَّتِكَ
لَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ
"Dia (iblis) berkata :demi keagungan-Mu, sungguh akan aku sesatkan
mereka semuanya" (QS shod : 82)
Dia juga berfirman :
قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ
لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ * ثُمَّ لَآَتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ
وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ
شَاكِرِينَ
"iblis berkata, karena engkau telah menyesatkan aku,
sungguh aku akan halangi mereka dari jalanmu yang lurus. Kemudian aku akan
mendatangi mereka dari arah depan, belakang, samping kanan dan kiri mereka, dan
niscaya Kau tidak akan mendapati kebanyakan mereka mau bersyukur" (QS : al
'Arof : 17)
Berkata
imam Qurtuby : tatkala dia (iblis) tahu bahwa sebab ia di keluarkan dari surga
karena sebab Adam, maka ia pun bersumpah dengan kemuliaan Alloh untuk
menyesatkan anak adam dengan hiasan syahwat dan samarnya syubhat.(Tafsir
Qurtuby : 15/229)
C. Metode setan menyesatkan manusia
1. Menyeret selangkah demi selangkah
Pada metode ini mereka tidak memerintahkan kejelekan
ataupun melarang suatu kebaikan secara langsung, mereka memulainya dari perkara
yang remeh akan tetapi berujung kepada perkara yang besar, Alloh berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آَمَنُوا لَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ وَمَنْ يَتَّبِعْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ
فَإِنَّهُ يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ
"Wahai orang-orang yang beriman janganlah
kalian mengikuti langkah-langkah syaithon, barang siapa yang mengikuti
langkah-langkah syaithon sesungguhnya ia memerintahkan kepada perbuatan keji
dan mungkar" (QS :an Nur 21)
2.
Talbis
Yaitu
mencampur yang halal dengan yang harom. Disini setan berusaha menipu manusia,
yaitu dengan cara menanamkan suatu opini bahwa mereka sedang melakukan
perbuatan yang halal, namun apa bila dilihat dengan kacamata syar'i ternyatahukumnya
adalah harom. Ambil contoh riba yang sudah tersebar di seantero jagad.
Kebanyakan manusia menganggapnya sah-sah saja padahal itu termasuk dosa besar. Seta
terus menggunakan cara ini untuk menyesatkan hamba-hamba Alloh. Dia tampakkan
kebatilan dalam dengan bentuk yang baik, atau sebaliknya kebenaran dibungkus
dengan suatu kebatilan, sampai-sampai manusia menjadi pobi dengan
kebenaran tersebut, akhirnya pobinya mereka dengan kebenaran mendorong mereka
justru berbuat kemungkaran berpaling dari kebenaran-na'udzubillah- gara-gara tipu daya setan.
Berkata
Ibnu Qoyyim dalam masalah ini : "dan diantara tipu daya setan, bahwasannya
ia akan terus menyihir akal sampai ia mampu menipunya. Dan tidak ada yang
selamat dari sihirnya kecuali hamba-hamba yang Ia kehendaki.Maka ia menghiasi
perbuatan yang sebenarnya membahayakan manusia, menjadi hal yang paling
bermanfaat bagi mereka, ia membuat lari manusia dari mengerjakan hal yang
paling bermanfaaat bagi mereka, dikayalkan pada mereka bahwa hal tersebut
adalah perbuatan yang paling membahayakan mereka.(Ighotsatullahafan :1/110
3. Taswif (menunda taubat)
Setan tanamkan dalam jiwa manusia (kususnya kawula
muda) sifat menunda-nunda taubat, ia akan berkata: "Taubat itu baik, akan
tetapi mengapakah engkau tergesa-gesa dalam bertaubat, umurmu masih panjang,
sedangkan hidup di dunia Cuma sekali mengapakah engkau tidak bersenang-senang
dulu (dengan maksiat)" –na'udzubillah-. Inilah makar setan yang sangat
berbahaya, bahkan dengan makar ini genarasi muda umat ini menjadi rusak
berantakan. Maka selayaknya kita waspada dengan makar yang satu ini. Kita
ingatkan firman Alloh :
وَسَارِعُوا
إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ
أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
"Dan bersegeralah kalian kepada ampunan dari
tuhan-Mu, dan menuju surga yang luasnya seluas langit dan bumi disediakan bagi
orang-orang yang bertaqwa" (QS: ali Imron :133)
Kita
ingat firman Alloh :
وَلَا
تَقُولَنَّ لِشَيْءٍ إِنِّي فَاعِلٌ ذَلِكَ غَدًا
"Dan janganlah kamu mengatakan sesungguhnya akau akan melakukan hal
itu besok"
(QS: al kahfi 23)
Kenapa ? karena :
وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ
مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ
عَلِيمٌ خَبِيرٌ
"dan engkau tidak mengetahui apa yang kau
kerjakan besok, dan enkau tidak mengetahui di bumi mana engkau akan mati,
sesungguhnya Alloh adalah maha mengetahui". (QS : Luqman 34)
Maka
jangan tunda-tunda taubatmu......!!
4.
Meremehkan Maksiat
Betapa
banyak dosa-dosa besar berawal dari maksiat-maksit yang kecil, tidak terasa
maksiat yang besar biasa dilanggar gara-gara terus-menerus melakukan maksiat
yang kecil. Imam Barbahari mengatakan :
وَاحْذَرْ صِغَارَ
الْمُحْدَثَاتِ مِنَ الْأُمُوْرِ فَإِنَّ صِغَارَ الْبِدَعِ تَعُوْدُ حَتَّى تَصِيْرُ
كِبَاراً
"waspadalah
terhadap perkara-perkara bid'ah yang kecil, sesungguhnya dia akan senantiasa
terulang sehingga menjadai besar" ( Syarkhu Assunnah hal 23)
Demikianlah
setan, menyeret manusia mulai dari yang kecil demikian terus bertahap sampai
menjadi rutinitas, sehingga yang kecil tadi menumpuk berubah tanpa terasa
menjadi hal yang sangat besar.
5.
Putus Asa Dari Taubat
Setan
tiupkan kepada diri manusia perasaan putus asa dari taubat Alloh, ia merasa
bahwa Alloh tidak akan mengampuni dosa-dosanya. Setan berkata : "Sesungguhnya
Alloh tidak menerima taubat orang yang dosanya besar seperti dosamu itu.
Bagaimana mungkin Alloh menerima taubatmu, sedangkan engkau telah melakukan
dosa ini dan dosa itu". Demikianlah sehingga hamba tidak mau untuk
bertaubat kepada Alloh. Padahal Alloh berfirman :
قُلْ
يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ
رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ
الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
"Wahai sekalian hambaku yang telah berbuat
melampaui batas atas dirinya, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Alloh,
sesungguhnya Alloh mengampuni semua dosa. Sesungguhnya Dia maha pengampun lagi
maha penyayang". (az Zumar 53)
D.
Cara melepaskan diri dari tipu daya setan
Untuk
selamat dari jerat setan, tidak lain kita harus menjadi hamba yang mukhlas.
Karena memang itulah hamba Alloh yang akan selamat dari jeratan setan. Iblis
tidak akan bisa menyesatkan mereka sebagaimana yang ia katakan :
قَالَ
فَبِعِزَّتِكَ لَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ * إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ
الْمُخْلَصِينَ
"Iblis berkata : "demi keagunganmu, sungguh aku akan sesatkan
mereka semuanya. Kecuali hamba-hambamu yang mukhlas" (QS : shod :
52-53)
Yang menjadi
pertanyaan. Siapakah hamba-hamba Alloh yang mukhlas tersebut..?? Jawabannya
adalah sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Abdurrohman ad Dausary, beliau berkata
: "Mereka adalah orang-orang yang menegakkan syareat islam baik dalam
hal berkata atau berbuat ataupun menyampaikan. Mereka adalah orang-orang yang
menegakkan amar ma'ruf dan melarang dari kemungkaran, mereka saling menasehati
dalam kebenaran dan kesabaran serta menjaga batasan-batasan yang telah Alloh
tentukan". (al Ajwibah al Mufidah fi Muhimmat al Aqidah hal 3)
a.
Menegakkan semua syareat Alloh
Alloh subhana
wata'ala telah memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk masuk
kedalam islam secara keseluruhan, mengapakah demikian padahal mereka telah
beriman..?? jawabannya adalah agar supaya mereka mengerjakan semua syareat agama
islam tanpa pilih-pilih, sebagaimana telah diperintahkan Alloh :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آَمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ
إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
"wahai orang-orang yang beriman masuklah kalian semua ke dalam islam
secara menyeluruh. Dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan,
sesungguhnya ia adalah musuh yang nyata bagimu". (QS : al Baqoroh :208)
Ibnu katsir
berkata :
"Alloh
memerintahkan hamba-Nya yang beriman dan membenarkan Rosul-Nya : agar supaya
mereka mengambil semua tali islam dan seluruh syareat-Nya, mengamalkan
semua perintah-perintah-Nya serta meninggalkan semua larangan-Nya apa yang
mereka mampu dari hal tersebut". (tafsir ibnu katsir: 1/565)
b.
Amar ma'ruf nahi mungkar
Di antara syareat
islam yang paling berat dilaksanakan adalah beramar ma'ruf dan mencegah
kemungkaran. Berbagai macam alasan menjadi batu kendala tegaknya tugas yang
satu ini, malu lah, belum cukup ilmu lah, ia kan sudah tahu dan seabrek macam
alasan yang menghalangi kita dari kita ber amar ma'ruf nahi mungkar. Padahal
umat islam menjadi umat yang paling terbaik, di karenakan mereka melakukan
tugas yang satu ini. Alloh berfirman :
كُنْتُمْ خَيْرَ
أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ
وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
"Kalian
adalah sebaik-baiknya umat yang dikeluarkan kepada manusia, kalian perintahkan
kepada yang ma'ruf dan melarang dari kemungkaran, serta kalian beriman kepada
Alloh"
(QS : al Baqoroh 208)
Oleh karena itu
setan berusaha menghilangkan ciri positif yang satu ini dari umat islam. Contoh
ringan misalnya, masih saja kita jumpai pada suatu komunitas orang-orang yang
nota bene komitmen menjalankan syareat islam, ada saja yang sengaja tidak mengerjakan
sholat bukan karena udzur syar'i, lucu sekaligus ironis sekali..!!??
apakah kita tidak ingin menjadi umat yang terbaik, apakah kita tidak ingin
menjadi orang yang terbaik..?? tidakkah umat sebelum kita menjadi pelajaran
buat kita. Apakah kita ingin dilaknat seperti umat yahudi. Simak ayat berikut:
لُعِنَ الَّذِينَ
كَفَرُوا مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ عَلَى لِسَانِ دَاوُودَ وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ
ذَلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ
"Telah
dilaknat orang-orang kafir dari bani isroil atas lisan Dawud dan Isa bin Maryam
yang demikian itu dikarenakan maksiat yang mereka kerjakan dan apa yang telah
mereka langgar" (QS : al Maidah 78)
Apa
maksiat mereka apa yang telah mereka langgar, Alloh jelaskan dalam lanjutan
ayat :
كَانُوا لَا يَتَنَاهَوْنَ
عَنْ مُنْكَرٍ فَعَلُوهُ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ
"Mereka
dahulu tidak mencegah kemungkaran yang mereka kerjakan, sungguh jelek
sekali apa yang mereka kerjakan".(QS : al Maidah 79)
c.
Saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran
Untuk mengikat
rasa persaudaraan serta menghindarkan diri dari kerugian adalah dengan salaing
menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. Ini refleksi dari firman Alloh :
وَالْعَصْرِ (1)
إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ
وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3)
"Demi
massa. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang
beriman dan beramal sholeh. Serta saling berwasiat dalam kebenaran dan saling
berwasiat dalam kesabaran". (QS : al 'Asr 1-3)
Kenapa kita sangat memerlukan nasehat..??
jawabannya karena setiap semagat yang ada memiliki masa futur (rasa malas).
Nabi bersabda :
إِنَّ لِكُلِّ عَمَلٍ
شِرَّةٌ وَلِكُلِّ شِرَّةٍ فَتْرَةٌ فَمَنْ كَانَتْ فَتْرَتُهُ إِلَى سُنَّتِي فَقَدْ
أَفْلَحَ وَمَنْ كَانَتْ شِرَّتُهُ إِلَى غَيْرِ ذَلِكَ فَقَدْ هَلَكَ
"Sesungguhnya
setiap amalan memiliki masa semangat, dan setiap semangat memiliki waktu malas.
Barang siapa yang masa malasnya menuju sunahku, maka ia berungtung. Dan barang
siapa yang masa malasnya kepada selain hal tersebut sungguh binasa".
(Shohih ibnu Hibban 1/187, disohihkan al Bani
dalam sohih jami' no 2152)
Apa bila masing-masing muslim tidak
segan-segan untuk menasehati saudaranya, niscaya sabda nabi akan terwujud :
إِنَّ الْمُؤْمِنَ
لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا
"Sesungguhnya
mukmin yang satu dengan yang lainnya seperti bangunan. Satu dengan yang lainnya
saling menguatkan" (HR. Bhukori dan Muslim)
d.
Patuh kepada batasan-batasan Alloh
Apabila Alloh sudah melarang sesuatu jangan
sampai kita nekat menerjangnya, apabila Alloh telah menggaris larangannya
jangan sampai kita melanggarnya. Jangan sampai kita menjadi orang yang dholim.
Alloh berfirman :
تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ
فَلَا تَعْتَدُوهَا وَمَنْ يَتَعَدَّ حُدُودَ اللَّهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
"itu
adalah batasan-batasa Alloh, janganlah kalian melanggarnya. Barang siapa
melanggar batasan-batasa Alloh mereka itulah orang-orang yang dzolim". (QS
: al Baqoroh : 229)
E.
Penutup
Demikian hebatnya permusuhan setan dengan
kita. Sehingga bila kita ingin selamat dunia akherat, kita harus extra waspada
dengan makar dan jerat setan yang sangat samar. Kita mohon agar kita termasuk
orang-orang yang mengetahui kebenaran lalu mengamalkannya, serta mengilmui
kebatilan dan mau untuk meninggalkannya :
اللَّهُمَّ أَرِناَ الْحَقَّ حَقاًّ وَارْزُقْناَ
اتِّباَعَهُ, وَأَرِناَ الْبَاطِلَ بَاطِلاً وَارْزُقْناَ اجْتِناَبَهُ
"Ya Alloh tujikilah
kepada kami yang benar itu benar, dan berilah kami kemampuan untuk
mengikutinya. Serta tampakkanlah kepada kami yang batil itu tetap batil dan
berilah kami kemampuan untuk menjauhinya"
Allohu
a'lam bisshowab
(Ibnu
Ram)
Posting Komentar